Sabtu, 13 Juli 2013

Who killed Cock Robin

Who killed Cock Robin?
I, said the Sparrow,
with my bow and arrow,
I killed Cock Robin.
Who saw him die?
I, said the Fly,
with my little eye,
I saw him die.
Who caught his blood?
I, said the Fish,
with my little dish,
I caught his blood.
Who'll make the shroud?
I, said the Beetle,
with my thread and needle,
I'll make the shroud.
Who'll dig his grave?
I, said the Owl,
with my pick and shovel,
I'll dig his grave.
Who'll be the parson?
I, said the Rook,
with my little book,
I'll be the parson.
Who'll be the clerk?
I, said the Lark,
if it's not in the dark,
I'll be the clerk.
Who'll carry the link?
I, said the Linnet,
I'll fetch it in a minute,
I'll carry the link.
Who'll be chief mourner?
I, said the Dove,
I mourn for my love,
I'll be chief mourner.
Who'll carry the coffin?
I, said the Kite,
if it's not through the night,
I'll carry the coffin.
Who'll bear the pall?
We, said the Wren,
both the cock and the hen,
We'll bear the pall.
Who'll sing a psalm?
I, said the Thrush,
as she sat on a bush,
I'll sing a psalm.
Who'll toll the bell?
I said the Bull,
because I can pull,
I'll toll the bell.
All the birds of the air
fell a-sighing and a-sobbing,
when they heard the bell toll
for poor Cock Robin.

Kamis, 11 Juli 2013

Lawatan Sejarah Regional 2013

Saya mengikuti Lawatan Sejarah tingkat Regional tahun 2013 di Semarang dan DIY. Saya mewakili  kota saya, Purworejo bersama salah seorang teman saya dari sekolah lain. Kami pergi tanggal 17 Juni 2013, satu hari lebih cepat dari jadwal karena diadakannya pengompakan anggota Laser (Lawatan Sejarah) Jateng di Musium Ranggawarsito, Semarang. Perjalanan yang memakan waktu 7 jam kami lalui dengan mobil sekolah. Sesampainya disana, kami menyerahkan makalah kami ke panitia, disana sudah ada beberapa anak berbaju SMA yang juga sedang melakukan daftar ulang. Agak canggung memang.. mau nyapa, tapi kok belum kenal, akhirnya sama malah ngobrol sama guru mereka (-_-"). Sekitar setengah jam, saya selesai daftar ulang dan pergi menuju kamar di penginapan musium (ini pertama kalinya saya menginap di musium,jujur, jarang musium ada penginapannya). Saya dan teman saya dari Purworejo ternyata mendapatkan kamar yang berbeda, saya di kamar nomor 3 dan dia di kamar nomor 8. Sewaktu menaiki tangga menuju kamar di lantai dua.. rasanya dag-dig-dug bangeeeet, pikiran-pikiran tentang teman sekamar kayak apa, pendiem atau cerewet, sengak atau ramah, sombong atau cuek, semua pikiran itu masih melayang-layang. Begitu memasuki kamar, saya menemukan dua makhluk sedang bercakap-cakap santai. Saya pun berkenalan, yang satu namanya Tiara, dan yang satunya namanya Abza.
Saat di ranggawarsito, satu kamar berisi 4 orang, di kamar nomor 3 berisi: saya (Historya), Tiara, Abza, dan Linda.
 Linda dan Tiara masih kelas 10, dan yang lain kelas 11. Setelang ngobrol sebentar, kami ke kamar sebelah dan ngobrol dengan yang lain, ternyata semua peserta orangnya asyik!
Semua dari sekolah yang berbeda dan daerah yang berbeda, laser jateng 2013 berjumlah 25 orang dengan 20 cewek dan 5 cowok. Sore itu kami bermain game dan berlatih senam poco-poco untuk di pentaskan pada malam spontanitas. Malam harinya, kami kembali berlatih senam poco-poco dan ngobrol hingga dini hari.
^Ini ketika setelah latihan poco-poco, capek bangeeet -__-
Banyak dari kami begadang sampai dini hari untuk mengerjakan power point atau hanya sekedar mengobrol, saya sendiri ngobrol dengan Santi dan Abza sampai pukul 1 pagi, Santi yang menginap di kamar kami pun tidur di lantai bersama saya dan Abza karena kasur yang terlalu kecil untuk berlima. -__-
^ini kamar saya, berantakan banget -__-. Saya , Abza, dan Santi tidur di lantai beralaskan selimut.

^malam yang sibuk, bikin power point bareng sambil ngobrol. Tak lupa buka twitter dan facebook

Hari berikutnya kita check-out dari Musium Ranggawarsita dan check-in ke Hotel Grasia, Semarang. Ketika itu juga anak Laser DIY datang dan check in bersama kami. Pertama kali masuk ke kamar hotel, berhubung saya anak desa ya.. saya langsung takjub! Hahahhahahaha Jujur itu pertama kali saya ke hotel yang kuncinya pakai kartu, di kamarpun sudah di sediakan refrigerator, hair-dryer, AC, dan yang paling penting... electric heating cup+gula+teh!! huaa saya langsung mandi  dan membuat teh hangat lalu duduk sejenak. Beberapa anak laser yang iseng juga berkali kali nelfon pakai inter-com, walau kebanyakan gagal hahahha. Berhubung kita mempunyai waktu senggang sekitar 2 jam, saya memutuskan untuk mampir ke kamarnya Santi dan Ina di lantai 2, kamar nomor 202. Setelah sejenak ngrumpi, saya dan Santi memutuskan untuk pergi ke kamar anak laser yang lain untuk meminta gula+teh atau cemilan lain. Kita berdua bolak-balik lantai 2 dan 3 dan mendapatkan hasil yang lumayan, cemilan dan gula yang banyak! 
Malam itu pun kami ada acara dengan narasumber hingga pukul 00.00 bersama anak laser DIY dan Jatim. Tentu saja banyak yang ngantuk, beberapa anak bolak-balik mengambil kopi manis dari meja ketika coffee break sekitar pukul 10 malam. Setelah selesai, kami kembali menuju kamar. Saya kemudian memutuskan untuk menginap di kamar Santi dan Ina. Kita ngobrol sampai dini hari dan bangun pagi.
^Laser Jateng sampai di Hotel Grasia, nunggu chech-in selesai, kita ngobrol sambil belajar bareng.

^Suasana ruang presentasi, sebelum acara dimulai sambil nunggu peserta lain
Setelah bangun pagi dengan kaki kram, saya kembali ke kamar saya untuk mandi dan prepare check out dari hotel.  Kami melakukan perjalanan dalam rombongan 3 bis menuju Ambarawa. Sebelum sampai di Hotel Kusuma Ambarawa, kami visit ke Gereja Blenduk di Kota Lama, Lawang Sewu, Klenteng Sam Poo Kong, dan Musium Ranggawarsito.
Ketika ke Klenteng Sam Poo Kong, saya dan Santi yang kelelahan malah ketiduran di bis.. untung aja pas di penginapan musium ranggawarsito kami sempat ke Indomart beli koyo cabe dan dan obat pegal pegal lain, alhasil saya pasang 4 koyo cabe di kaki saking pegalnya, yang lain pun tak kalah capek. Setelah di Musium Ranggawarsito, banyak yang kemudian lepas sandal karena saking capeknya, benar-benar perjalanan yang menguras tenaga di hari pertama.
^foto di depan Lawang Sewu

^di halaman depan Klenteng Sam Poo Kong
^dari kiri: Tiara, Abza, Bella, Historya (saya), Ina, Santi, Ori, dan Rizqi

Setelah sampai di hotel Kusma, kami mendapat kamar baru dan teman baru. Tapi tak jarang banyak yang saling bertukar teman kamar karena banyak hal, saya pun akhirnya satu kamar dengan Santi dan Ina. Malam itu kami presentasi sampai sekitar pukul 00.00 lebih sedikit, kami kemudian kembali ke kamar dan ngobrol sampai dini hari, saling berbagi cerita tentang kehidupan masing masing dan sekolah masing masing. Menyenangkan!
^dari kiri: Historya (saya), Ina, dan Santi

Pagi setelah sarapan, kita pergi visit ke Candi Gedong Songo. Saya baru pertama kali kesana, dan ternyata tempatnya Subhanallah.. indahnyaa.. penuh nilai budaya dan sejarah, lingkungan yang bersih dan asri, saya beruntung sekali bisa kesana.
^dari kiri: Rinto, Ina, Historya (saya), Tama, Rifqi

^dari kiri (depan): Ori, Ina, Santi Della, Rizqi, Tiara, Historya (saya)
dari kiri (belakang): Izat, Rinto

^bagian kecil dari candi gedong songo

Setelah dari Candi Gedong Songo, kami kembali ke Hotel Kusma dan check out menuju Yogyakarta. Sebelum sampai di Yogyakarta, kami visit ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Hal yang membuat excited itu: kita masuk gak dari pintu depan, tapi dari pintu belakang! Wooww..  berasa tamu penting deh disana, bahkan bis kami masuk ke area candi, bener-bener serasa tamu penting.
^seluruh anggota Leser Jateng, DIY, dan Jatim tahun 2013

^guide-nya kita gokil ternyata, penjelasannya manteb!

^ini adalah saluran air di bawah borobudur yang di bangun 30tahun yang lalu, memasangnya pun dengan membongkar seluruh body borobudur, dan pemasangannya kembali membutuhkan waktu 10 tahun.
^ini dia bis kami, dilihat dari dalam. keren ya :D
Setelah itu kmai melanjutkan perjalanan menuju University Hotel, Yogyakarta. Kami sampai sekitar pukul 7 malam, setelah mendapatkan kamar masing masing, kami mendapat waktu senggang sekitar 1 jam untuk istirahat sejenak. Waktu 1 jam ternyata tidak cukup, banyak dari kmai yang belum sempat mandi dan lebih memilih menggunakannya untuk tidur saking capeknya.. tapi ada pula yang ngobrol sambil ngemil. Setelah itu kmai presentasi sampai pukul 00.00, namun setelah itu masih banyak kelompok yang membahas presentasi dan bahan-bahan presentasi, hingga sekitar pukul 1 malam--baru semua anak telah selesai. Saya dan kesepuluh anak laser Jateng lainnya berkumpul di salah satu kamar.. kami mengadakan sesi cerita horor. Berhubung salah satu teman kami anak indigo, kami menyuruhnya bercerita tentang hal-hal mistis, percaya atau tidak percaya..namun hal itu sangat mengasyikan! walau beberapa anak tak kuasa untuk tidur sementara yang lain tetap ngobrol. Di kamar seukuran 3 orang itu, kami bersepuluh berhimpit-himpit saling bercerita. Setelah di rasa cerita horor justru membuat perasaan tidak enak, kami mengganti topik untuk membangun suasana. Dari keluh kesah mereka di laser, peraturan sekolah yang menyebalkan, cerita konyol dari anak-anak Laser, nggosipin anak-anak yang cinlok di laser, dan masih banyak lagi. Sekitar pukul 2 pagi, semua anak kembali ke kamar masing masing.
Esok harinya kami visit ke daerah Jogja, di antaranya Kraton Yogyakarta, Masjid Gedhe Yogyakarta, dan city tour di Malioboro.

^salah satu teman saya dari laser DIY (Trias), di dalam Masjid Gedhe Yogyakarta

^di dalam masjid Gedhe Yogyakarta

^salah satu teman saya dari Laser Jatim (Adit) di masjid Gedhe Yogyakarta

^di depan Mesjid Gedhe Yogyakarta

^di kraton Yogyakarta
^buahahhahahha foto ini bikin saya ketawa!
dari kiri: Nila, Sandi, Historya (saya)--di kraton Yogyakarta

^dari kiri: Nila, Santi, Ina, Historya (saya) --di kraton Yogyakarta

^bapak-bapak yang lagi dapat shift di kraton Yogyakarta
^suasana saat presentasi

^saat presentasi
^salah satu koleksi mata uang Musium Ranggawarsito, Semarang
^kamar kami di hotel Grasia, Semarang, lumayan luas kok :D

^ruang bawah tanah tempat saluran air di Lawang Sewu, lumayan luas ternyata

^salah satu koleksi Musium Ranggawarsito, Semarang

^malam pentas seni, malam yang mengharukan

Kiranya sekian cerita saya mengenai Lawatan Sejarah Regional Jawa Tengah-DIY-Jawa Timur. Disana benar benar tak terduga, kami bertemu kawan yang sangat menyenangkan yang belum pernah kami temui, pengalaman yang belum pernah kami rasakan, pengetahuan yang belum kami tahu, dan wawasan yang belum kami jamah. Kami mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat. Panitianya juga keren-keren, anak-anaknya kece-cehe
Saya dan beberapa kawan saya juga sempat reuni, karena kawasan Jawa Tengah yang luas, hanya beberapa yang dapat hadir. Kami para alumuni Lawatan Sejarah Regional juga mempunyai grub facebook, bagi adik-adik yang juga sudah melalui LaseReg bisa gabung di: http://www.facebook.com/groups/476118139078328/

^reuni :)
dari kiri (atas): Rinto ,Trias, Tama, Gilang
dari kiri (bawah): Santi, Anis, Ori, Historya (Saya)
==============================================================

Paragraf terakhir ini saya tulis tiga tahun kemudian, tepatnya pada Mei 2016
Nasib memang tidak ada yang tahu. Anak-anak Lawatan Sejarah yang dahulu hanya sebatas teman lomba, kini justru sangat dekat walau beberapa tahun telah berlalu.
Saya kini duduk di bangku perkuliahan sebagai mahasiswi semester empat jurusan Ilmu Ekonomi UGM. Santi yang sejak dulu sangat mencintai sejarah, kini mendalami ilmunya di jurusan Arkeologi UGM bersama dua teman Laser lainnya. Ori melanjutkan mimpinya menjadi dokter di kampus yang sama. Ina pun tidak ketinggalan, ia kini melanjutkan studinya di Undip, Semarang.
Ada pula teman Laser kami yang cinlok dengan salah satu panitia di Laser 2013, kini telah menikah dan dikaruniai seorang anak. Kami sempat reuni di acara pernikahannya.

Saya dan Santi hingga ini masih sering lembur di Dunkin bersama hingga pagi, mengerjakan tugas kuliah bersama. Saya, Sandi, dan Yanik bahkan sempat mengikuti PKM bersama tahun lalu. Kami masih keep in touch, luar biasa bukan?
Ya, memang sebuah pertemanan tidak harus dibuktikan dengan seberapa lama kita bersama, pertemanan hanyalah tentang.... rasa.

TERIMA KASIH
-=SEMOGA BERMANFAAT=-







Selasa, 09 Juli 2013

Hitam

Kulewati hembusan angin yang beriringan dengan dedaunan
Jalan di ujungpun masih memberikan perhatian
Berpasang mata menyambutnya dalam kehangatan
Sekalipun menusuk, duri itupun mereka hiraukan
Aku tak paham..
Sudah cukup membuat kebodohan
Berbagai cara sudah tak bisa di iyakan
Lebih baik duduk dan terdiam
Aku lelah..
Terlalu percaya sama halnya dengan kuburan
Tidak bisa, tidak bisa di biarkan
Jalan kecil ini menuju langit tanpa bintang
Sepi memang
Tapi ini aman
Kaca yang tembus pandang
namun mengikis semua harapan
Sedikit demi sedikit pasti akan hilang
Aku lelah..
Mereka semua memuakkan
Aku tak paham..
Selagi angin tetap menghembus bersama dedaunan
Aku tertidur dalam diam
Menantikan bintang yang tak akan pernah datang
Dan siang yang telah memudar