Kamis, 04 April 2013
Ngengat Atlas, Ngengat Terbesar di Dunia
Barusan kamar saya kemasukan ngengat berukuran sekitar 20cm-an, bentuknya cantik sekali, di ujung sayapnya ada gambar kepala ular cobra. Setelah sejenak googling, saya baru tahu ternyata ngengat itu bernama ngengat cobra/ngengat Atlas.
Ngengat atlas merupakan jenis ngengat terbesar di dunia, wilayah aslinya adalah Indonesia. Namun dapat di temukan di wilayah Asia ternggara, daerah tropis, maupun subtropis. Biasa di sebut dengan julukan 'kupu kupu malam', walau sebenarnya dia bukan berasal dari jenis kupu-kupu, namun ngengat. Ngengat jenis ini pun merupakan hewan nokturnat yang beraktivitas di malam hari.
Ngengat atlas dengan nama latin Attacus atlas ini merupakan jenis ngengat yang penyebarannya paling luas di antara genus Attacus. Keistimewaan yang membuat ngengat atlas dinobatkan sebagai ngengat terbesar di dunia adalah bentangan sayapnya yang mencapai antara 25-30 sentimeter, dengan luas permukaan sayapnya yang mencapai 400 sentimeter persegi. Badan ngengat atlas berambut dan berukuran relatif kecil jika dibandingkan sayapnya. Ngengat atlas betina berukuran lebih besar dan lebih berat daripada ngengat jantan. Ngengat atlas jantan memiliki sayap yang lebih lancip dan antena yang lebih besar dan berbulu.
Ngengat atlas umumnya berwarna dominan coklat kekuningan hingga merah marun, namun sebagian ada yang berwarna abu-abu atau jingga. Ciri khas ngengat atlas adalah pola “mata” berwarna putih berbentuk segitiga berbatas garis hitam yang terletak pada sayap atas dan sayap bawah, serta ujung sayap bagian atas memiliki pola mirip kepala ular kobra. Walaupun berukuran besar dan memiliki warna cerah, ngengat atlas sulit dilihat di alam bebas, karena warna dan pola sayapnya membuat mereka tersamar di antara kulit kayu, batuan dan tanah. Jika terancam, ngengat atlas akan hingga di atas tanah dan mengembangkan sayapnya, membuat bagian atas sayap terlihat bergerak-gerak, sehingga pemangsanya akan mengira sedang melihat ular.
Nama “atlas” berasal dari pola sayap yang berbentuk seperti peta dunia. Dengan bentuk ujung sayap seperti ular kobra dan ukuran sayap yang besar, nama lokal ngengat atlas di beberapa daerah mengacu kepada kondisi tersebut, antara lain : papillon cobra (Perancis), atlasvlinder (Belanda), mariposa atlas (Spanyol), kupu-kupu gajah (Jawa), kupu-kupu barong (Bali).
Ngengat atkas mengalami metamorfosis sempurna yang di bagi dalam 4 tahap, yaitu telur (9-13 hari), ulat (26-43 hari) (ulatnya sendiri biasa di sebut sebagai ulat keket dalam masyarakat jawa), kemudian kepompong (28-33 hari), dan yang terkhir adalah fase ngengat itu sendiri dimana ngengat jantan berumur lebih pendek, yaitu sekitar 3-10 hari, sedangkan ngengat betina hidup hingga kira-kira 6-10 hari.
Musim kawin ngengat biasa terjadi di bulan Maret, September, dan Desember, tergantung pada kondisi iklim. Setelah melakukan kawin, ngengat jantan akan mati, ngengat betina kemudian meletakkan telur telurnya di bawah pohon dan mati setelah menetaskan. Telurnya berjumlah sekitar 126-380 butir.
Yah, pertama kali saya lihat, saya sudah sukaaaa dengan binatang ini, sayapnya cantik sekali! hahahhaa :D kalau kalian menemukan binatang ini di mana saja, jangan di bunuh ya, biarkan saja, supaya binatang ini tidak punah dan tetap terjaga eksistensinya di alam.
Semoga bermanaat... :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar