Hari ini, entah kenapa atmosfer kelas sudah terasa sangat pengap. Saya tidak bisa mengetahui perasaan apa yang bergelimpangan di udara, tapi memang sudah sangat pengap, sebenarnya ini sudah dimulaui sejak beberapa hari yang lalu saya rasa, mungkin banyak konflik (saya pikir waktu itu)... yah tau lah, namanya juga remaja yang notabennya emosi aba-abal, pasti banyak hal hal nggak penting yang sok di peributkan. Bukan nge-jugde, tapi karena saya juga remaja, saya juga tahu, soalnya pernah hahahhahaha
Hari ini ada acara ngobrol sepulang sekolah.. nggak bisa di bilang ngobrol juga sih, isinya cuma orang marah marah dan mengeluarkan energi gelap yang berat, btw scene ini mengingatkan saya akan mimpi saya yang pernah saya bahas di salah satu entri di blog ini. Aneh ya, tujuannya sama.. tapi proses dan caranya berbeda. Ada yang berada di jalur border-line, ada pula yang menempuh jalur aman, adapula yang menikmati semua jalurnya dengan menyenangkan hahahahhaha mungkin saya masuk kategori yang terakhir. Manusia itu di bekali nafsu, syaitan menghasut manusia untuk menyimpang dari agama dengan jalur nafsu itu, ada yang sabar.. ada pula yang mudah tersulut api, namun jalannya hanya satu, jika kau dekat dengan Allah SWT, insyaAllah hatimu tentram dan damai, tanpai emosi dan luapan tidak penting, hangat.. dan tenang, tanpa sedikitpun kesedihan dan kegundahan hati. Bukankah Allah Maha Penyayang? Jelas dong.
Eh hari ini.. seakan saya dengan menonton reka ulang adegan Acricius yang hendak memojokkan Perseus, atau Polydectes yang hendak mengirim kematian pada anak Danae pada Medusa, juga Cassiopeia yang dengan sombongnya mengklaim dirinya secantik Nympth, ada pula yang mirip Orion yang dengan celakanya dibunuh oleh si cantik Scorpius, atau juga seperti Re-Manu dengan putri keempat kerajaan Armian, kita hanya seperti burung tidak bisa terbang yang membanggakan paruhnya. Ini hanya cuplikan alur yang ceritanya akan sangat berbeda jika kau mengubah segi sudut pandangmu pada cerita cinta anak Zeus dengan Andromeda, dimana dalam cerita kau akan menemukan sebuah kejangggalan jika melihatnya dari sudut pandang Chepeus dan Perseus. Diam diam kita justru lebih mirip perselisihan Athena dengan Medusa, menyebalkan kan... hanya mempertahankan ego, menyalahkan orang lain karena mereka tetap pada ego mereka, namun mempertahankan ego sendiri, ini sih tidak ada bedanya dengan cerita Ouma Shu dengan para sahabatnya yang keterlaluan bodohnya dan berani menjual temannya (well, tapi ini bikin seru cerita sih, aku suka), tapi kita tak bisa mengharapkan kedatangan tokoh seperti Inori pada dunia nyata kan? hadeh.. memang benar ya.. tipe manusia itu akan selalu sama dari masa ke masa, kenapa mereka dengan suka rela menjadikan diri mereka tak ada bedanya dengan orang orang yang terdahulu?
Terlalu banyak anak sekarang yang dengan sombongnya mengadopsi nilai nilai yang katanya realistis namun tidak dapat menemukan biji asli dari nilai itu, mereka hanya bermain kata dan pola, hanya merubah struktur dan tatanan dengan mengklain telah merubah segalanya, nyatanya.. benda itu tetap sama.
Remaja itu bagaikan sebuah spons besar dengan begitu banyak rongga rongga kecil di dalamnya, dilihat dari luar akan seperti benda besar yang berdiri sendiri, namun jika dimasukkan ke air.. rongga itu hanya akan terisi dengan sedikit filtrasi yang terjadi, menurut saya itu lah penggambaran remaja di sekitar saya. Hanya dengan ribuan dan jutaan kata pada koran pagi, hanya beberapa saja yang berhasil bertaruh hingga akhir, dia yang bisa hanya hisup dengannya.. itulah yang benar benar sejati kan. Pikiran dan pandangan yang sempit akan dunia hanya membuatmu tidak berpuas diri, memang diameter bumi hanya 12.756 kilometer, tapi dalam tiap mili itu saja sudah di selimuti milyaran hal yang bisa membuatmu dengan gilanya tidak mengerti. Bahkan jika kita lihat dari bumi, Sirius akan tampak cemerlang dan terlihat dekat, meskipun kenyataan yang sebenarnya dia seperti halnya mustahil untuk hanya sekedar kita dekati dalam jangkauan jarak bumi ke matahari. Kita hanya bertaruh.. sekali lagi kita hanya bertaruh. Mana mungkin akan tercipta kedamaian hanya dengan pertaruhan yang tidak bermutu, kita hanya mengawalinya dengan guratan kapur pada kanvas, bukannya pensil, tapi dengan enaknya berpikir akan mengakhirinya dengan cat air, solusi macam apa itu.. konyol. Dunia ini bukan hanya sekedar fatamorgana yang clang-cling clang-cling, namun hanya sekumpulan manusia dengan dekadensi pemikiran yang saling menyalahkan.
Tadi itu tidak ada yang benar, tidak ada sama sekali. Itulah kenapa saya lebih memilih berpegang pada dunia dan pikiran yang hanya dapat saya cerna dan Dia yang Maha Mengetahui Segalanya.
Memutar balikkan fakta dan realita itu barang gampang, sangat gampang malah.. namun akan sampai kapan kau akan berpegang pada realita dunia fana yang hanya akan berlangsung tak lama lagi ini. Apakah jika realita itu membuktikan kebenaran atasmu itu adalah kebenaran yang sesuangguhnya, huh, manusia memang banyak membantah. Mereka kira mereka siapa? mereka hanya makluk kecil yang berumur tidak lebih dari 150 tahun, tapi dengan sombongnya menentang apa yang sudah di tetapkan. Jika di visualisasi dalam wujud warna, mereka hanya ingin menggabung semua warna menjadi satu agar tercipta cahaya terang yang indah dan menawan, memang warna-warna cahaya itu jika di gabung akan menjadi putih, tapi tidakkah kalian ingat akan warna hitam? iya, dia yang akan merusak suasana.. merusak semuanya, padahal jika berdiri sendiri, ia akan tampak sangat elegan dan kuat.
Yahh.. intinya saya cuma mau ngoceh HAHAHHAHAHAHHAHHHAHHA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar