Rabu, 11 Mei 2016

Introduction: Ekonometri dan Analisis Regresi

Tulisan ini adalah hasil:
REVIEW dari buku 'Basic Econometrics' 4th edition, karya Damodar N. Gujarati
=======================================================

INTRODUCTION
Ekonometri dapat didefinisikan sebagai pengukuran ekonomi yang merupakan campuran dari teori ekonomi, matematika, dan statistika. Dalam melakukan penelitian ilmiah menggunakan ekonometri, seorang ekonom harus melalui beberapa tahapan metodologi agar dapat membuktikan kebenaran hasil penelitiannya. Salah satu metode yang paling banyak dikenal dan menjadi acuan adalah metode klasik (tradisional).

Metodologi klasik/tradisonal:
  1. Menentukan teori atau hipotesis
  2. Menentukan spesifikasi model matematika dari teori yang dipakai
  3. Menentukan spesifikasi statistik
  4. Mengumpulkan data
  5. Estimasi parameter dari model ekonometri
  6. Tes Hipotesis
  7. Prediksi
  8. Menggunakan model untuk tujuan kebijakan atau kontrol
Sebagai contoh dalam pengaplikasian model ekonometri, mari kita kembali pada Teori Konsumsi Keynesian. Keynes mengatakan bahwa;
    "Fundamental psychological law. . . is that men [women] are disposed, as a rule and on average, to increase their consumption as their income increases, but not as much as the increase in their income"
Secara singkat, Keynes mengatakan bahwa marginal propensity to consume (MPC) atau kecenderungan konsumsi marginal seseorang ketika tingkat pendapatan naik sebesar satu unit, akan naik pula sebesar lebih dari nol namun kurang dari satu.
Misalkan kita anggap MPC adalah β2  , maka ketika pendapatan naik sebesar satu unit, maka:

Y = β1 + β2  X                                                     0 < β2 < 1
Keterangan:
Y   = Konsumsi
X   = Pendapatan
β1   = Konsumsi saat pendapatan sama dengan nol (X=0)
β2    = MPC

 β1 dan β2 disebut sebagai parameter, dimana β1 adalah titik potong dan β2  adalah koefisien kemiringan.
Satu hal yang menjadi pembeda dari ekonometri dengan koefisien korelasi adalah adanya residu/stokastik dari model. Stokastik atau Error merepresentasikan faktor-faktor yang mempengaruhi model namun tidak dicantumkan pada model secara eksplisit, penjelasan mengenai stokastik ini akan saya jelaskan di entry selanjutnya.

Persamaan Teori Konsumsi pada contoh di atas kemudian dapat diubah menjadi persamaan model ekonometri sebagai berikut;
Model di atas adalah model linier, dapat dibuktikan dari grafik sebelumnya. Mengenai menentukan kelinieran suatu fungsi secara lebih mendalam, akan saya bahas di entry selanjutnya.

Pengolahan data dengan cara penghitungan manusal dilakukan untuk memberi pemahaman dasar akan bagaimana proses pengolahan data terjadi, pada reaalitanya, seorang peneliti akan membutuhkan software khusus pengolahan data. Ada banyak sekali software pengolahan data seperti; SPSS, STATA, EVIEWS, MICRO TSP, MINITAP, SAS, dan masih banyak lagi. Saya sendiri hanya pernah menggunakan STATA dan EVIEWS. Setiap software mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing, tergantung jenis data apa yang akan kita olah. Menurut pengalaman saya, STATA akan sangat cocok untuk jenis data cross section, sedangkan EVIEWS akan lebih cocok untuk pengolahan data time series. Software tersebut memang harus dibeli secara online, namun tidak jarang pula ada versi bajakan yang dapat didownload gratis, namun konsekuensi dari versi bajakan; terkadang terjadi error saat melakukan pengolahan (terjadi di EVIEWS pada versi bajakan tertentu).
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PART 1
SINGLE-EQUATION REGRESSION MODEL
chapter 1: the nature of regression analysis

Istilah regression pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton pada papernya yang berjudul 'Family Likeness in Stature' yang diterbitkan di London pada tahun 1886.

Sebuah model regresi tidak berarti mengindikasikan sebuah hubungan sebab-akibat. Sebagai contoh pada model konsumsi kita sebelumnya;
 
Fungsi tersebut bukan berarti kenaikan pendapatan akan menyebabkan kenaikan konsumsi, fungsi tersebut hanya mengatakan bahwa data naiknya pendapatan diikuti oleh data kenaikan pola konsumsi. Contoh di atas mungkin masih dapat dikatakan masuk akal bila dikaitkan dengan sebab-akibat, namun apabila kita ubah contoh kasus menjadi hubungan antara Hasil Panen Padi (sebagai variabel Y) dan intensitas hujan (sebagai variabel X), kita tentu tidak dapat mengatakan begitu saja bahwa intensitas hujan yang semakin tinggi dapat mempengaruhi jumlah hasil panen padi yang didapat. Ingat.. regresi memiliki variabel stokastik yang merepresentasikan faktor-faktor yang tidak dijelaskan oleh model, setiap model regresi memiliki asumsi andalan setiap ekonom: ceteris paribus (ketika faktor-faktor lain dianggap konstan).

Regresi berbeda dengan Korelasi (r)
Seperti yang telah kita pelajari di mata kuliash Statistika 2 (tentu Anda sudah mengambil mata kuliah ini sebelum mengambil mata kuliah Ekonometri), koefisien korelasi (r) memperlakukan variabel-variabelnya secara sejajar, dimana hanya menunjukan hubungan antarvaribel, tidak lebih. Namun dalam regresi, kedudukan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas berbeda, variabel bebas akan menentukan nilai variabel tidak bebas, dan tidak lupa di dalam regresi akan muncul variabel stokastik sebagai ciri utama sebuah model regresi.

Variabel Bebas dan Variabel Tidak Bebas memiliki beberapa penyebutan, antara lain:


Terdapat tiga jenis data di dalam ekonometri;
  • Cross-section: data yang terjadi di dalam satu waktu, seperti data sensus penduduk pada tahun 2010, data konsumsi Indonesia pada tahun 2015, dll.
  • Time Series   : data hasil observasi pada suatu interval waktu, baik harian (fluktuasi harga saham), bulanan (tingkat pengangguran dan IHK), twiwulanan (GDP), tahunan (APBN) dan lain-lain.
  • Pooled          : Kombinasi antara kedua data di atas, seperti contoh Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia pada tahun 1990-2016.
Perlu dipahami bahwa, sebagus apa kualitas hasil penelitian, akan bergantung pada sebagus apa kualitas dari data yang digunakan. Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian, sangat diwajibkan untuk menggunakan data yang dapat dipercaya dan merepresentasikan keadaan nyata di lapangan.


Sekian untuk bagian Introduction dan Bab 1.
Terima Kasih.
Semoga Berguna.

=HISTORYA=
An Economics Student

Rabu, 19 November 2014

Refreshing dan Nuansa baru

Setelah sedikit lelah dengan kegiatan kampus, saya merasa membutuhkan sedikit refreshing diri dengan mencoba berganti suasana. Tapi sepertinya hal itu sulit terealisasikan di waktu-waktu yang krusial seperti ini. Baru-baru ini salah seorang dari teman saya meminta saya untuk menjadi salah satu pengawas Try Out SMA Simultan karena adanya kekurangan SDM. Dengan setengah hati antara iba dan tidak rela, sayapun memaksakan diri untuk mengikutsertakan diri.

Tadi pagi saya melihat sebuah status teman saya di Line tentang; mempertahankan satu kemungkinan dari seribu kemustahilan. Sangat menginspirasi sekali, kita emang tidak akan pernah tahu dimana miracle dan impian besar itu akan terwujud. Saya pun masih mengharapkannya.

Sekitar jam 8 pagi tadi saya berangkat ke kampus seperti biasa, saya melewati fakultas peternakan dan kedokteran hewan. Tiba-tiba saya ingeng mampir ke Agro Mart untuk sekedar membeli yogurt atau susu hasil dari produksi ternak anak peternakan, ternyata hasilnya tidak mengecewakan. Produk mereka dijual dengan tampilan lucu dan murah, sangat terjangkau dengan kantong mahasiswa. Saya berencana untuk mengajak beberapa kawan saya untuk mencoba bisnis susu dan yogurt ini, semoga saja bisa berjalan dengan lancar. Itung-itung buat nabung dan mengurangi biaya makan.

Suasana kampus sedang penuh dengan aura politik dan pemilu. Saya dan Puspita bekerjasama merencanakan acara debat internal BEM FEB, saya harap acara akan berjalan dengan lancar dan seru. Hingga kini saya masih meragukan kedudukan BEM FEB yang setara dengan HMJ, jika semua setara, lalu siapa yang akan mengatur dan mengawasi? Saya berharap angkatan-angkatan kedepan dapat menysuaikan kebutuhan mahasiswanya, bukan hanya mereneruskan apa yang ia dapat dari angkatan sebelumnya. Bukan bermaksud inovasi, tapi menurut saya, sistem ada bukan untuk meneruskan yang lama, tapi disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh anggota dan mahasiswanya. That's what i think.

Saya masih mencoba menjari jasa toefl gratis, atau setidaknya murah. Tidak enak rasanya kalau meminta hal seperti ini pada orang tua, padahal ini hanya keinginan dan kehendak pribadi. Saya sendiri merasa skill bahaa inggris saya masih belum cukup, tapi saya akan terus belajar sunguuh-sungguh.

Saya ingin lebih dekat dengan Tuhan, tak tahan rasa ini bila mengingat saya akan mati tiba-tiba tanpa tahu kapan, entah bekal apa yang saya tumpuk akan berguna atau akan menjerumuskan diri saya sendiri. Mungkin saya lah yang lemah terhadap godaan setan, saya masih lemah dengan hawa nafsu diri saya sendiri. Saya merindukan puasa sunah Senin-Kamis, saya rindu suasana agamis ala SMA, saya rindu dnegan teman-teman yang selalu mengajak saya sholat dhuha dan mengingatkan saya untuk sholat tahajud, saya rindu dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang didendanngkan ibu saya, saya rindu ketika adek saya mencoba menghafalkan surat-surat Al-Qur'an, saya rindu Islam, saya rindu Allah.

----------------------

Rabu, 12 November 2014

Pieces of My Life (?)

In this past 3 months, i've been a student of a good university in my country (or at least people think that way).

Saya masih mengingat masa-masa 8 bulan yang lalu, di mana saya masih menjadi seorang siswa SMA yang (tidak) siap menjalani ujian nasional. Saya menghabiskan waktu kelas 3 saya di SMA untuk membaca  novel, buku-buku non-SMA (filsafat, psikologi, ilmu sejarah, maupun ilmu tanah), manga online, dan kitab kalkulus yang dulu menjadi pegangan saya sementara untuk sekedar mengisi waktu dikala pelajaran geografi yang membosankan. Saya yang mendapatkan peringkat parallel 32 dari 63 siswa IPS seluruh angkatan sudah merasa bahkan undangan bukanlah jalan terbaik saya untuk mendapatkan kuliah yang layak. Walau jika memang saya bisa menurunkan grade sedikit saja, beberapa universitas baik 'mungkin' masih mau menampung diri yang malas belajar ini, but i didn't think it was the best way for me.
Sejujurnya, saya payah di akuntansi dan selalu tidur di mata pelajaran geografi, remedi rapot matematika di kelas 10, dan mendapat peringkat nomor 2 paling bawah di kelas 10 pula. Saya sempat mencoba belajar bahasa jepang di kelas 3 SMA, namun menyerah satu bulan kemudian. Saya pernah mengikuti lomba karya tulis sejarah tingkat regional (dan itu adalah makalah pertama saya) dan berakhir dengan tangan hampa. Saya tidak pernah mengikuti lomba akademik, sejauh yang saya ingat, semua lomba yang pernah saya ikuti hanyalah lomba pramuka dan karya tulis (walau cuma sekali). Saya tidak pernah mendapatkan rangking kecuali di kelas 8 semester 2 dimana saya mendapatkan rangkin 10 dan ketika UAS-BN SD dimana saya mendapatkan NEM 28,35 (dari 3 mata pelajaran) yang menempatkan saya di peringkat 3 sesekolah.
Dengan semua record yang telah saya cantumkan, you can say that I'm totally a normal person.

Kembali ke beberapa bulan yang lalu, saya tidak pernah les selama menghadapi ujian nasional SMA, saya terlalu malas untuk membuang waktu saya untuk les, dan ibu saya selalu merasa khawatir dengan anaknya ketika itu. Saya telah menargetkan untuk mengincar beasiswa Mitsui Bussan dan Monbukagakushou walau berakhir dengan kegagalan. Saya mengikuti SBMPTN (ujian masuk universitas negeri untuk seluruh calon mahasiswa se-Indonesia) dan lolos pada pilihan kedua pada Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro, Semarang, but at that time.. i felt like that was not my way. Dan benar saja, di lain jalan, saya lolos Ujian Tulis di Universitas Gadjah Mada pada jurusan Ilmu Ekonomi. Saya merasa itulah tujuan terendah saya karena tujuan saya yang utama adalah study abroad. Bahkan saya sempat galau dengan diterimanya saya disana, bukan hanya karena idealisme semata, kuliah di UGM yang sekarang berbasis UKT justru membuat orang tua saya harus membayar uang kuliah yang jauh lebih mahal, dalam satu tahun saya harus membayar 18 juta hanya untuk uang kuliah. Itu jauhhhhh lebih mahal dari sistem 2 tahun yang lalu dimana kakak saya yang kuliah Akuntansi di UGM hanya diharuskan membayar tidak lebih dari 3 juta dari total semua dana dalam setahun. Karena UGM membebankan biaya kuliah yang sama, baik untuk mahasiswa undangan maupun ujian tulis, hal itu bedampak sama pula pada beberapa kawan saya.

Saya masih merasa ganjil dengan kondisi saya sekarang. Saya menjadi mahasiswa aktif di kampus. Saya telah menjadi bagian dari Badan Eksekutif Mahasiwa FEB UGM, sempat menjadi panitia Kompetisi Ekonomi Nasional, panitia FSDE International Seminar, menjadi wakil ketua angkatan (bukan jabatan yang penting sebenarnya), dan sekarang sedang disibukkan dengan persiapan acara besar di akhir tahun dan acara angkatan di akhir bulan November. Saya adalah salah satu orang yang membenci politik dan kekuasaan, baru-baru ini ada seorang kandidat ketua yang menyuruh saya membujuk teman saya untuk menjadi tim suksesnya, dan jika ia gagal mendapatkannya, ia ingin saya menggantikannya sebagai wakil dari jurusan saya. Saya selalu berpikir berpolitik itu sangat membuang-buang waktu saya, saya selalu hanya ingin menjadi pengajar di suatu unversitas, mengadakan penelitian dan pembelajaran, keliling dunia, melihat banyak hal, dan menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarga nanti. Namun itu hanyalah idealisme saya semata, tapi harapan bukan ada hanya untuk dikenang, idealisme tidak selalu ada untuk diremehkan. Sedangkan menjauh dari politik sepertinya sesuatu hal yang mustahil, belum lama ini saya beserta kawan saya di amanahi untuk menjadi penanggung jawab pemilu tingkat jurusan, namun saya menyerahkan hak itu padanya demi keefektifan koordinasi (dan karena saya terlalu malas untuk sibuk di akhir tahun). Menjadi aktifis selama 2 bulan ini telah membuat saya muak dengan kehidupan sok-penting ala mahasiswa, saya hanya ingin belajar dan membaca buku, serta sekali-kali hang out atau nonton film.

17 tahun hidup saya saya habiskan di Purworejo dan Jogja, dua kota bersebelahan yang hanya butuh waktu 1 jam dengan kereta, ditambah dua kali ke Bali untuk berlibur selama 5 hari. Saya tidak pernah naik pesawat, dan selalu merasa takut dengan luasnya lautan, saya bisa berenang namun terlalu takut untuk berenang di air dalam. Saya beberapa kali ingin menulis novel atau membuat manga tapi selalu bosan di tengah jalan. Saya selalu mempertanyakan bakat saya yang sebenarnya namun melupakan pertanyaan itu 3 jam kemudian.

Baru-baru ini saya mendapatkan informasi beasiswa baru. Mungkin tahun ini saya akan mencobanya lagi, saya tidak tahan dnegan biaya 18juta setahun yg harus di emban orang tua saya, setidaknya saya ingin mengurangi beban mereka dan berusaha hidup mandiri dan menjadi orang kaya yang kelak akan merawat orang tua saya dikala meraka tua nanti. Hati seorang anak memang tidak pernah terlepas dari kasih sayang orang tua mereka.

Banyak kawan saya yang telah tersebar di pelosok negeri dan dunia, meraih asa mereka masing-masing, menjalani jalan mereka masing-masing, semua mempertanyakan masa depan dan harapan, serta selalu galau dengan ketidakpastian. It goes the same way for me, I'm going to continue my life and do the right choice on the right place. Bismillah.

Kamis, 23 Oktober 2014

Log Out Button pada League of Angels ??



Beberapa waktu yang lalu saya sedang ingin iseng mencoba salah satu game MMORPG online bernama League of Angels. Sebelumnya saya tidak pernah main game kecuali Sim Date atau game selevel Tetris. Awalnya merasa agak bingung dengan fitur dan quest yang ada, namun setelah 4 jam berkutat dengan game tersebut tanpa henti, akhirnya saya mencapai level 24. Namun di sinilah masalah berawal.......... ketika saya merasa lelah dan ingin log out, saya bingung mencari tombol log out atau semacamnya, saya bertanya pada beberapa friends di friend list dan respon mereka lebih kepada: just close the window or your browser. Saya sempat bingung dan bertanya berkali-kali: "is it auto save?", dan mereka menjawab: "we hope so".

Akhirnya karena lelah saya pun menutup window dengan berharap cemas dan mencoba log in, namun, damn! i started from lvl 0!

Mungkin saya memang ditipu oleh pemain lain atau memang tidak ada log out button?
Saya mencari info dan ternyata adaaaaa saja yg mempunyai masalah seperti ini..




Padahal lagi pingin belajar main game, somehow ini sedih banget... Jika ada yg tahu bagaimana log out game ini dengan benar atau log in lagi dengan akun yg sama, akan lebih menyenangkan jika memberitahu saya yang belum berpengalaman ini. hadehhh (-___-) 4 jam yang sia-sia...

Rabu, 22 Oktober 2014

PENAWARAN DAN PERMINTAAN PASAR


HISTORYA ARDIYANTI

ILMU EKONOMI

KEKUATAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN PASAR
Pasar Kompetitif adalah pasar yang di dalamnya banyak pembeli dan penjual sehingga masing-masing pembeli dan penjual memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap harga pasar.
Pasar Kompetisi Sempurna adalah pasar yang memperjualkan barang yang sama dengan banyaknya penjual dan pembeli yang memonopoli harga pasar.
Pasar Kompetisi Tidak Sempurna adalah pasar dimana salah satu pihak mendominasi atau bahkan memonopoli harga pasar.

PERMINTAAN
Hukum Permintaan berbunyi “jika semua hal dibiarkan sama, ketika harga suatu barang meningkat, maka jumlah permintaannya akan menurun”.
Jumlah Permintaan adalah jumlah barang yang rela dan mampu dibayar oleh pembeli.
Skedul Permintaan adalah tabel yang menunjukan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah permintaan barang tersebut.

Variabel yang dapat menggeser kurva permintaan;
a.       Pendapatan
b.      Harga barang terkait (subtitusi/komplementer)
c.       Selera
d.      Harapan
e.       Jumlah pembeli

PENAWARAN
Hukum Penawaran berbunyi; “jika semua hal dibiarkan sama, ketika harga suatu barang meningkat ,maka jumlah penawaran akan meningkat.”
Jumlah Penawaran adalah jumlah barang yang rela dan mampu dijual oleh penjual.
Skedul Penawaran adaah tabel yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah penawaran barang tersebut.

Variabel yang dapat menggeser kurva penawaran;
a.       Harga Input
b.      Teknologi
c.       Harapan
d.      Jumlah penjual

10 Prinsip Ekonomi



BAB 1 (Principles of Economics; oleh Gregory Mankiw)

OICOSNOMOS---à Ilmu yang mengatur rumah tangganya sendiri.

10 PRINSIP EKONOMI
1.      Manusia selalu menghadapi trade-off
Manusia akan selalu mengalami trade-off (pertukaran), bukan hanya dalam bentuk uang dengan barang dan jasa, namun dapat juga berupa suatu peluang dengan kegiatan lain. Sebagai contoh, Ani menggunakan waktu yang seharusnya dapat ia gunakan untung bermain dan berbelanja dengan belajar dan menonton film. Manusia selalu mencari efisiensi dalam mencapai tujuan, efisiensi adalah mendapatkan keuntungan maksimum dengan menggunakan sumber yang terbatas.
2.      Biaya suatu hal adalah sebesar berapa banyak biaya yang Anda korbankan untuk mendapatkannya.
Dikarenakan manusia selalu mengalami trade-off, dalam membuat keputusan dibutuhkan pertimbangan antara harga dan keuntungan yang didapat dari melakukan kegiatan tersebut. Walaupun pada beberapa kasus, harga dari suatu tindakan tidak sealu sama seperti saat ketika melihatnya pertama kali, harga tersebut dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan kondisi sekitar. 
3.      Orang rasional selalu berpikir pada batas-batas
Orang rasional akan berpikir jika dunia tidak selalu hitam dan putih, terkadang akan muncul abu-abu di dalam sebuah pilihan. Sebagaimana jika Anda ingin makan; Anda tidak hanya mempunyai dua pilihan untuk berpuasa atau makan dengan rakus, namun Anda cukup hanya dengan makan secukupnya. Manusia rasional adalah mereka yang merencanakan dan melakukan segala usaha terbaiknya untuk dapat menggapai keinginannya.
4.      Manusia merespon pada insentif.
Manusia akan  mau melakukan jika ada insentif yang diterimanya. Sebuah insentif adalah sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan suatu tindakan , dapat berupa penghargaan maupun hukuman. Insentif berperan penting dalam  pembelajaran ekonomi, karena manusia rasional membuat keputusan dnegan membandingkan biaya dan keuntungan, maka secara tidak langsung mereka telah merespon insentif.
5.      Perdagangan akan membuat manusia menjadi lebih baik.
Jika tidak ada pertukaran (perdagangan) maka manusia diharuskan untuk memproduksi seluruh kebutuhannya sendiri, sedangkan hal itu snagat tidak mungkin. Manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
6.      Pasar adalah tempat terbaik untuk mengorganisasikan aktivitas ekonomi.
Kegiatan ekonomi akan menjadi lebih baik jika diorganisasikan oleh pasar. Prinsip ekonomi ini dilatar belakangi oleh runtuhnya Uni Soviet dan negara Eropa Timur lainnya. Harga menentukan permintaan dan penawaran, dan hal inilah yang menjadi inti dari pasar itu sendiri.
7.      Pemerintah terkadang  dapat meningkatkan pendapatan pasar.
Pemerintah terkadang dapat menjadi stabilitator yang dapat mengatur atau melindungi perekonomian pasar yang sedang kacau. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat berbagai kebijakan yang nantinya dapat menenangkan kondisi pasar yang ada.
8.      Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya memproduksi barang dan jasa.
Semakin banyak barang dan jasa yang dapat diproduksi oleh suatu negara, semakin besar pula pendapatan dan pekerjaan yang tersedia dinegara tersebut, manusia menjadi lebih aktif dalam menjari kemakmuran dan membuat standar hidup mereka menjadi lebih tinggi.
9.      Harga naik ketika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
Semakin banyak uang yang beredar, membuat nilai uang tersebut menjadi turun, inflasi akan meraja lela dan penghargaan manusia akan uang menjadi turun (pada taraf ekstrem). Oleh karena itu, pemerintah, melalui bank sentral, harus terus mengatur jumlah uang yang beredar agar perekonomian menjadi stabil dan mencegah inflasi hebat mengguncang.
10.  Dalam jangka pendek, inflasi dan pengangguran bergerak secara berlawanan.
Jika inflasi naik, maka pengangguran akan turun, dan begitu pula sebaliknya.




“Ekonomi adalah cerminan dari kehidupan manusia.”
-Historya Ardiyanti-

"Failure Makes It Perfect"

This is one of my quote; "Failure Makes It Perfect"

Sounds so pathetic isn't it? hahah indeed.


Do you have a dream? A wish? A desire?
Do you ever wake up and wonder: What would it be like to love life?
People can tell you “follow your dream,” but is anyone really doing it?


 I have given up on my dreams lately, the dream about seeing the bigger world. It doesn't mean like only going abroad or having vacation, i mean, i want to see the world with not just from my own glasses but also everyone's. It's hard to explain it in words, I feel like I'm being caged by something, I'm struggling without knowing what i should aim for.

I always said that I have no interest in politic or something about gaining powers to control others. But bullshit... i lied. I have a big interest in gaining powers to control others. I like to see everything go like what i want (well, everyone does). But i still have no idea about my own goal. Can i stay doing my days and let the time to answer?

As I write this post, i don't even know which stage of life that i've been living in. Have I been someone as incredible as i was aiming for in past? Or will the-past-of-me be disappointed if know that i've turned to be like this? Let the life flows.. Let your opinion speaks as loud as it can... Let yourself step forward..

Step by step, I'm sure i can make it.